Sabtu, 03 Desember 2011

Profil Desa Wisata Sendang Kab. Tulungagung


I.       KONDISI UMUM
Kabupaten Tulungagung terletak di wilayah jalur selatan, jalur overland tour Jogjakarta – Jawa Tengah – Jawa Timur dari arah barat ke wilayah selatan yang saat ini sudah menjadi paradigma baru dari pola penyebaran perjalanan wisatawan mancanegera ke Kabupten Pacitan – Ponorogo – Trengggalek – Tulungagung.  
Kabupaten Tulungagung merupakan destinasi pariwisata yang cukup memiliki desa yang potensial untuk dikembang menjadi desa wisata berbasis industri kerajinan cinderamata seperti yang ada di Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat memiliki pangsa pasar dan  juga ketertarikan pihak Lembaga Pendidikan melakukan riset tentang potensi desa. Sedangkan  Desa wisata Sendang sebagai desa wisata tempat rekreasi keluarga yang berdimensi pada pendidikan pengenalan sumber daya alam yang menjadi siklus kehidupan seperti biota dan abiota, tata kehidupan masyarakat desa, telah menjadi ekosistem.
a.   Geografis Kabupaten Tulungagung
      Kabupaten Tulungagung terletak di koordinat 111, 43o – 112,07 Bujur Timur dan 7,51o – 8,08o Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Tulungagung di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kediri, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Blitar sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Trenggelek dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia. Luas wilayah Kabupaten Tulungagung 1.150,41 Km2 yang terbagi menjadi sembilan belas kecamatan dan 271 desa/kelurahan.
b.   Topografi
      Kabupaten Tulungagung didominasi oleh struktur batuan yang beraneka ragam berpotensi bahan galian golongan C. Industri batu marmer dan onyx adalah primadona daerah. Sentranya terdapat di wilayah Kecamatan Campurdarat dan Besuki.
Jenis batuan di Tulungagung bagian selatan belum begitu dioptimalkan penggalian dan pengolahannya. Seperti batu gamping, lempung, kalsit, bentonit, piropilit, tanah liat, kaolin, dan andesit yang digunakan sebagai bahan bangunan dan bahan baku industri plastik, keramik, porselin, cat, karet dan gelas.

AGAMA

 AGAMA
 JUMLAH
 PROSENT

Islam
986,205
98,29

Kristen
11.093
1,02

Katholik
3.747
0,42

Budha
1.357
0,21

Hindu
529
0,07
Tingkat Pendidikan
NO
PENDIDIKAN
2006
2007
2008
1
SD
37,53
33,88
34,06
2
SLTP
20,36
20,54
21,83
3
SLTA
12,27
9,65
9,49
4
SM Kejuruan
6,61
6,33
7,29
5
Sarjana
3,57
4,89
4,34

Jumlah Siswa
NO
SISWA
JUMLAH

TK/RA
25.763

SD/MI
99.203

SLTP
45.088

SLTA
26.809

Fasilitas Pendidikan
NO
PENDIDIKAN
UNIT

TK/RA
579

SD/MI
762

SLTP
107

SLTA
56

PT
3

Sarana dan Prasarana Kesehatan
NO
UNIT KERJA
UNIT
PERSON
1
RS Pemerintah
1

2
RS Swasta
5

3
RS Khusus Ibu dan anak
5

4
Puskesmas
31

5
Puskesmas
12

6
Puskesmas Pembantu
67

7
Posyandu
1.233

8
Poskesdes/Polindes
271

9
Kader Posyandu Aktif

6.165
Sumber : Dinas Kesehatan 2009 Kab. Tulungagung

Profil Komoditi Pertanian (ton) 2008
NO
TANAMAN
LUAS LAHAN
PRODUKSI
1
Padi sawah
42,545
259.142,68
2
Padi Gogo

16.336,22
3
Jagung
32.856
213.326,84
4
Kedelai
5.097
5.636,99
5
Kacang tanah
3.726
9.031,89
6
Ketela
7.368

7
Ubi Jalar
198

8
Sayuran
1.549


Profil Komoditi Perkebunan
NO
TANAMAN
LUAS LAHAN
PRODUKSI
1
Kopi
527,57
369,37
2
Teh
763,57
18.56
3
Tebu
4.342,07
369.130
4
Cengkeh
1.090,15
320.37
5
Kelapa
16.985.93
12.409,64
6
Kenanga
203.47
1.365,68
7
Jambu Mete
155.60
11.66
8
Pinang
3.40
284,05
9
Kakao
423.15
268,08
10
Kayu Manis
20.54
10.58
11
Nilam
44
332,79
12
Aren
121.05
14,69

Profil Komoditi Peternakan
NO
TERNAK
JUMLAH
1
Sapi Potong
75.957
2
Sapi Perah
17.338
3
Kerbau
552
4
Kuda
40
5
Kambing
75.391
6
Domba
15.169
7
Babi
12.133
8
Ayam petelur
3.299.567
9
Ayam pedaging
419.008
10
Ayam potong
103.419
11
Itik
314.111
12
Mentok
38.712
13
Kelinci
3.710

c.   Sektor Pendukung
·   Perikanan,
Perikanan hasil ikan laut tangkapan dengan alat tangkap seperti jaring purse-seine masih menjadi andalan, dapat memenuhi kebutuhan Kabupaten Tulungagung, bahkan didistribusikan ke luar Kabupaten Tulungagung.
Kegitan perikanan darat, Kabupaten Tulungagung terkenal budidaya ikan hias menjadi usaha primadona baru dan komoditi yang cukup menjanjikan, pemasaran produk  ikan hias dapat menembus kota besar di Jawa seperti Jakarta,  Surabaya, dan lain-lain.
·   Pertanian,
Tanaman padi masih menjadi tulang punggung. Tanaman kelapa dan palawija juga diandalkan penduduk terutama di daerah yang tandus karena tidak bergantung pada sistem pengairan.
·   Peternakan
Topografi Kabupaten Tulungagung serta wilayahnya memungkinkan kelangsungan usaha peternakan. Kondisi tanah dan agroklimat di wilayah pegunungan (Sendang, Pagerwojo, Rejotangan) sangat mendukung pertumbuhan berbagai jenis rumput, sehingga cocok untuk pemeliharaan sapi potong, sapi perah, dan kambing / domba.
d.    Cara Pencapaian
Menuju Kota Tulungagung dari kota Surabya dapat menggunakan transportasi kerata api, bis umum dan bis patas yang dilengkapi airconditition dengan tarip yang terjangkau menuju lokasi menggunakan angkutan MPU atau ojek.

II.        Profil Desa wisata
a.  Desa wisata Gamping Kecamatan Campurdarat
Dasar pendataan desa Gamping Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung adalah surat Menteri Dalam Negeri nomor : 414.3/316/PMD/2003 tanggal 7 Pebruari 2003 perihal Sistem Pendataan Progil Desa dan Profil Kelurahan.

1.   Batas Wilayah
·   Batas utara desa Campurdarat dengan Kecamatan Campurdarat
·   Batas selatan desa Gedongan dengan Kecamatan Campurdarat
·   Batas barat desa Tamban dengan Kecamatan Pakel
·   Batas timur desa Ngepoh dengan Kecamatan Tanggunggung
2.   Luas wilayah
Desa Gamping untuk pemukiman mencapai 25.471 Ha, dari topografi terdapat dataran dengan luas 149.000 Ha posisi terletak 700 m dari permukaan laut. Kabupaten Tulungagung  dialiri dua sungai yaitu s. Tlogo Buret : 5,20 km dan s. Parit Agung : 7,50 km
3.   Sejarah
a.   Hari Jadi Kabupaten Tulungagung
Tahun 1205 M, masyarakat Thani Lawadan di selatan Tulungagung, mendapatkan penghargaan dari Raja Daha terakhir, Kertajaya, atas kesetiaan mereka kepada Raja Kertajaya ketika terjadi pemberontakan oleh musuh dari timur Daha.  Penghargaan tersebut ditulis dalam Prasasti Lawadan di desa Wates, Kecamatan Campurdarat, dengan candra sengkala "Sukra Suklapaksa Mangga Siramasa", menunjuk tanggal 18 November 1205 M. Prasasti tersebut akhirnya dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Tulungagung sejak tahun 2003.

Di Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, terdapat Candi Gayatri. Candi ini adalah tempat untuk mencandikan Gayatri (Sri Rajapatni), istri keempat Raja Majapahit yang pertama, Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana, dan merupakan ibu dari Ratu Majapahit ketiga, Sri Gitarja (Tribhuwanatunggadewi), sekaligus nenek dari Hayam Wuruk (Rajasanegara), raja yang memerintah Kerajaan Majapahit di masa keemasannya. Nama Boyolangu itu sendiri tercantum dalam Kitab Nagarakertagama yang menyebutkan nama Bayalangu / Bhayalango (bhaya = bahaya, alang = penghalang) sebagai tempat untuk menyucikan beliau. Berikut ini adalah kutipan Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca dan telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:
b.   Manusia Purba
Menurut HR VAN KEERKEREN, Homo Wajakensis (manusia purba wajak) hidup pada masa plestosinatas, Pada tahun 1913 desa Wajak oleh pemerintah Belanda menjadi Desian 1923 pemerintah Belanda melakukan penataan wilayah desa Gamping dipecah menjadi dua dusun yaitu dusun Cerme dan Gamping. Di dusun Cerme desa Gamping tahun 1984 ditemukan manusia purba oleh ahli arkeologi bangsa Belanda, homo wajakensis diperkirakan adalah manusia purba berasal dari Australia mengingat struktur tenggorak mirip dengan manusia yang diketemukan di Australia, juga ditemukan pula di desa Sine dan Goa Pasetran Gondomayit.
Tahun 1850 ditemukan tetengger asal usul desa Wajak yang dibangun oleh pemerintah Belanda, teks berbahasa Belanda. :
Bezoek van
Zijn Exg Den. Gouv. Gen.
C.F. Panhud
Aan De
Te
Wadjak
1850











Pemerintah Belanda pada masa itu sudah melihat potensi Kabupaten Tulungagung wilayah selatan potensi pertambang batu kapur atau batu gamping, di lokasi ini pemerintah Belanda membangun pusat pembakaran batu gamping dan masyarakat dipekerjakan hanya sebagai buruh.

4.   Potensi Desa
a.   Bidang pertanian
Kondisi umum pada tingkat kesuburuan tanah di Kecamatan Campurdarat,  sangat subur 52.650 Ha, dengan kondisi sedang seluas 11.000 ha.          Curah hujan di wilayah Kecamatan Campurdarat cukup tinggi.  Persawahan : sawah irigasi 52.200 ha setengah teknis 84.715 ha, sedangan sawah dengan sistem tadah hujan hanya mencapai 16.100 ha, dikelola oleh petani untuk bidang pertanian di Kec. Campurdarat desa Gamping cukup surplus.
b.   Hutan
Kecamatan Campurdapat terdapat hutan yang luasnya 250.000 Ha, yang terdiri dari hutan konservasi : 5.750 Ha.
c.   Penduduk
      Penduduk kepala keluarga : 1.310 KK
      Laki-laki : 2.215 jiwa, perempuan : 2.184 jiwa
d.   Mata Pencaharian
Petani : 845 orang
Sektor jasa : 125 orang, dan industri : 535 orang
e.   Pendidikan
Pendidikan

tamat
Pendidikan

tamat
Pendidikan

tamat
sd
621
D1
60
S1
45
sltp
109
D2
39
S2
5
slta
90
D3
12
S3
6


f.    Fasilitas
Fasilitas perbankan, SPBU dan Puskesmas terdapat di Campurdarat, Di desa Gamping hanya melayani bersalin yang dilayani oleh bidan.
Pendidikan hanya tingkat Sekolah Dasar  : 5 sekolah, Sekolah Taman Kanak berjumlah 2 sekolah.

g.   Status Mata Pencaharian
STATUS
JUMLAH
PNS
25
Pegawai Desa
11
Swasta
103
TNI/Polri
9
Guru
20
Bidan
2

h.   Jasa Perdagangan dan Industri
Perdagangan
Jumlah

Industri Kecil
Jumlah
Kios
29

Pengusaha
160
Toko
54

Buruh Industri
1.115
Industri Besar
Jumlah
Pengusaha
3
Buruh besar
891

i.    Industri Unggulan Kerajinan Onyx
Workshop and showroom kerajinan onyx, marmer dan batu sungai berada  di sepanjang jalan desa Gamping.
Pengusaha kerajinan melayani dan menerima pesanan berbagai ukuran, design sesuai order, sistem pembayaran melalui kesepakatan antar kedua belah pihak.
Untuk saat ini yang sedang trend, sesuai permintaan pangsa pasar adalah kerajinan yang terbuat dari batu sungai, stone river dan onyx dari Trenggalek yang berwarna hitam untuk keperluan kamar mandi bak mandi / bathub, wastel,  garden dan lain-lain.
Manajemen pemasaran produk kerajinan onyx beberapa pengusaha menggunakan sistem transaksi dengan elektronik membuka e-mail seperti Marmer_batulicin@yahoo.co.id
j.    Industri Kerajinan Batik
Batik Tulungagung mempunyai ciri khas yang berbeda ketimbang batik dari daerah lainnya.
Pesona batik Tulungagung memadukan warna untuk menghasilkan batik dengan warna yang harmonis dan dinamis.
Batik merupakan upaya pelestarikan tradisi seni dan budaya kebanggaan bangsa dan negara usaha membuat batik sejak tahun 1978.
"Kalau dulu, batik hanya digunakan untuk 'nyamping' (untuk dibuat jarit sebagai bawahan dari baju) dan warnanya masih klasik. Namun saat ini terdapat perubahan, inovasi dengan berani memadukan warna.
Perbedaan batik Tulungagung berbeda dengan daerah adalah motif, serta kekuatan warna yang merupakan ciri khas dari daerah tersebut. Motif yang paling banyak dibuat di Tulungagung antara lain buket ceprik gringsing, buket ceprik pacit ungker serta lereng buket.
Ketiga motif tersebut merupakan satu di antara 86 motif yang dimiliki para perajin di Tulungagung.
Organisasai dunia UNESCO memberi aprisiasi dan pengakuan terhadap batik sebagai warisan budaya bangsa Indonesia.
Dari sebanyak 86 motif asli langsung didaftarkan hak cipta ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Departemen Kehakiman melalu prona.
Untuk upaya pelesatarian Pemerintah Kabupaten Tulungagung telah memprogramkan melalui kegiatan lomba membatik, memberikan bantuan kredit untuk UMKM.
Di Kabupaten Tulungagung terdapat beberapa daerah yang menjadi sentra industri batik, di antaranya di Kecamatan Sendang dengan batik Makmur, Kecamatan Kedungwaru dengan batik satrio manah dan batik majan, dan terakhir di Kecamatan Kauman dengan batik barong gung, gajah mada, serta sinar bintang.
5.   Sarana  Dan Prasarana      
Aksesibilitas menuju daya tarik pariwisata pada umumnya di wilayah selatan Kabupaten Tulungagung untuk kondisi infrastrukturnya cukup baik untuk fasilitas sarana dan prasarana pelayanan masyarakat seperti penerangan, telekomunikasi, sumber air, untuk tersedian sedangkan  pelayanan kesehatan berklasifikasi Puskesmas dan Perbankan di Kecamatan Campurdarat.
      DESA WISATA AGROPOLITAN DAN BUDAYA
      Desa Sendang,  Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung

1.   Batas wilayah desa

Batas Desa
Batas Kecamatan
Sebelah Utara
:
Nglurup
Sendang
Sebelah Selatan
:
Krosok
Sendang
Sebelah Barat
:
Nglurup
Sendang
Sebelah Timur
:
Nyawangan
Sendang

2.   Jarak Tempuh dari kota menuju Desa Sendang
Jarak ke ibukota Kecamatan   : 0,5 Km
Jarak dari ibukota                      : 24 km
Lama tempuh                             : 30 menit
3.   Penduduk
      Laki                 : 1.504 jiwa
      Perempuan   : 1.533 jiwa
      Dari 881 kepala keluarga dari 4 Rukun Warga, 881 Rukun Tetangga
4.   Lembaga Desa : LKMD / LPM, BPD, PKK
5.   Pelayanan Kesehatan  
      Puskemas melayani UGD, Poli Gigi, Bersalin, Rawa Inap.
6.   Status Pendidikan / Lulus

1 komentar:

  1. Water Hack Burns 2lb of Fat OVERNIGHT

    More than 160 000 women and men are using a easy and secret "liquids hack" to burn 2lbs each night in their sleep.

    It is effective and it works with anybody.

    This is how you can do it yourself:

    1) Hold a drinking glass and fill it up half the way

    2) And then use this proven hack

    and be 2lbs skinnier the next day!

    BalasHapus